Monday 8 November 2010

Setidaknya Ada 9 Kesialan Yang Kualami

Berhati-hatilah menggunakan kartu ATM. Setidaknya pelajari pengalaman penulis berikut. Karena kartu ATM, anda bisa jadi kelaparan. Khususnya mahasiswa seperti saya yang belum bekerja. Hahahaha.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Berawal dari saudaraku yang ingin meminjam sejumlah uang padaku, dan kebetulan ada pembayaran yang harus dipenuhi di kampusku, aku berniat (Sabtu, 30 Oktober 2010) akan ke tempat saudaraku untuk menyerahkan uangnya, sekalian langsung mengambil uang untuk administrasi sebagai syarat UTS 2010.

Sabtu pagi pukul 06.00 WIB, aku beranjak dari tempat tinggalku di kawasan Melong, Bandung. Bertolak dengan berjalan kaki dahulu untuk mencari angkot, aku berniat akan mengambil uangnya di ATM Universitas Lambung Mangkurat, JL. Karapitan Bandung, yang tak jauh dari tempat tinggalku.

Selama perjalanan dari rumah ke pemberhentian angkot, wajahku ceria. Sepanjang jalan aku sesekali membayangkan tingkah laku teman-temanku yang konyol. Candaan mereka, kaya orang gila semua.
Karena tidak fokus, asyik membayangkan hal yang lucu-lucu, ATM UNLA tersebut telah kulewati. Baru teringat bahwa aku lupa singgah setelah aku menaiki angkot selang beberapa menit. Aku pun bergumam, “ah, ngambil yang di Rumah Sakit Immanuel aja lah ntar...”.

Sesampainya di Rumah Sakit Immanuel, aku masuk ke ATM, kemudian melakukan proses pengambilan uang, setelah uangnya keluar, transaksi selesai disertai dengan keluarnya kartu ATM-ku. Aku langsung mengambil uang tersebut, dan langsung menaruhnya di dompetku.

Ketika aku sibuk menata uang dalam dompet, rupanya kartu ATM yang telah keluar itu memang ada batas waktunya. “Biiiip... Biiip... Biiip... Biiip...” Kata mesin ATM itu berbunyi. Didalam hati aku tidak curiga, karena biasanya aku lancar-lancar saja ketika berada dalam ATM. Aku mulai curiga, ketika sinyal dari ATM itu mengeras. Responku waktu itu tidak aktif, tidak seperti biasanya sigap setiap saat. Hahahaha... “Biiiiiiiiiiiiiiippppppp.... Biiiiiiiiiiiipppppppp.... Biiiiiiiiiipppppppp.....” tapi aku tidak curiga.

Ketika secara tidak sengaja melihat layar monitor mesin ATM, tulisannya yang tadi merupakan kumpulan tampilan menu, kini berubah menjadi, “Maaf, batas waktu pengambilan kartu ATM anda telah habis.”

Mataku langsung melotot. “Haaah?” (dalam hati). Ketika tulisan itu berubah, kartu ATM-ku langsung tersedot kedalam mesin ATM. Sebelum mesin ATM itu menyedot kartuku, aku sempat mengulurkan tanganku ingin mengambil kartu itu. Cuma karena kalah cepat, jadi terkamanku lepas, dan kartu itu masuk lagi ke mesin ATM. (Turut Berduka Cita)

Wah, coba anda bayangkan ketika kita lagi butuh-butuhnya duit, lalu ada kecelakaan yang tidak kita inginkan? Hmmmm... Pribahasa apa yang bisa menggambarkan pengalamanku ini? Untungnya, uang yang prioritas untuk administrasi kampus, telah ada di tangan? Coba bayangkan jika aku belum mengambil apapun, tetapi terjadi kecelakaan?

Aku panik, siapa yang tidak kesal ketika kita tidak ada perasaan apa-apa, lalu timbul sesuatu yang merugikan kita? Kemudian aku bertanya kepada seorang satpam Rumah Sakit itu dimana customer service Bank tiiiiiiiiitthh.... (telah lulus sensor)yang ada didekat Rumah Sakit Immanuel. Aku heran, apakah Bank buka pada hari Sabtu? Dia menjawab buka.
Dengan perasaan kesal dan muka masam, dan juga setengah emosi. Padahal tadinya ceria, aku memutuskan ke tempat saudarku yang tadinya membutuhkan uang, aku jelaskan padanya tentang kejadian yang menimpaku itu. Dia pun mengerti.

Dengan penjelasan dari satpam tadi, karena jam kerja Bank itu dari pukul 09.00-14.00 WIB saja. Sambil menunggu bank itu buka, karena sekarang baru pukul 07.00 WIB, aku memutuskan akan ke Bank yang telah ditunjukannya itu setelah aku istirahat sebentar di rumah saudaraku.
Pukul 10.00 WIB lebih sedikit, aku beranjak dari tempat saudaraku untuk ke bank yang dimaksud. Ketika sampai disana, aku disambut oleh satpam yang ramah. “Bisa dibantu a’?” tanpa berbasa-basi, saya langsung blak-blakan saja, tidak suka berbasa-basi, saya menuturkan apa yang telah terjadi.

Ternyata, Bank yang dimaksud satpam Rumah Sakit tadi, bukan Bank untuk pelayanan umum. Melainkan untuk kredit mobil & motor. Terang satpam Bank itu. Ohhhh... Sudah berapa kali kesialan yang menimpaku.

Bertambah kacau lah moodku. Lalu aku bertanya dimana customer service yang ada didekat sini. Memang dari sini ada yang dekat, namun hari ini hari Sabtu, tutup. Paling tidak harus hari Senin. Haaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!
Sudah berapa kali aku mengalami kesialan ini.

Senin, 1 November 2010

Setelah sholat Dzuhur, aku beranjak ke Bank itu cabang Braga, Bandung. Sesampainya disana, aku menjelaskan apa yang kualami. “Sebelumnya kami meminta maaf karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya tentang ini ya pak adam. Sebenarnya, kalau sudah ketelen, kartu udah ga bisa diambil lagi.” Kata customer servicenya. “Terus gimana donk?” kataku kaget.

“Sebenarnya memang harus bikin baru lagi. Tetapi biasanya memang ada kebijakan dari cabang masing-masing, biasanya dikembalikan. Soalnya kami juga bekerjasama dengan pihak ketiga. Kebetulan ATM Rumah Sakit Immanuel bukan kami yang mengelolanya. Kami harus hubungi dulu cabangnya.” Lanjutnya. Aduuuuuhhhh... Satu lagi masalah. Memang sebenarnya aku harusnya ke cabang Jamika, bukan Braga. Namun karena ingin yang lebih dekat, dan cepat, jadi aku ke cabang Braga saja.

Setelah lama mengobrol, akhirnya aku memutuskan untuk membuat kartu baru lagi dengan proses seminggu (bukan yang instant). Proses pembuatan kartu baru dimulai dengan pemblokiran terlebih dahulu terhadap kartu yang lama. Dan harus mengonfirmasikan kepada cabang dimana kita membuat kartu itu.

Akhirnya, proses registrasi selesai. Aku harus menunggu sampai tanggal 10 November 2010. Kini bebanku agak ringan setelah kejadian ini. Belajar dari kesalahan, statement itulah yang selalu saya abadikan dalam hidup agar lebih kuat membangun pondasi.

Pelajaran dan Tips dari adam:

  • Selalu berkata Insya Allah bila kita berjanji. Jangan merasa sanggup melewati hari. Kita hanya mampu berencana, tetapi bila kehendakNya berkata lain? Waktu saudara saya ingin meminjam uang, saya tidak mengucapkan Insya Allah. Saya sesumbar karena, mungkin ini hal sepele? Akhirnya, yang menjadi beban bukan saudara saya saja, tetapi saya juga merasa beban. Karena sesumbar mampu meminjamkan sejumlah uang. Tetapi, lihatlah, ada banyak halangan bukan? Jadinya harus menunggu kartu ATM saya selesai, janji belum dipenuhi.
  • Apabila berada di dalam ATM, fokuskan kepada kegiatan transaksi anda. Bila ada telepon, atau sms yang masuk, abaikan saja dulu. Begitulah yang disampaikan oleh customer service.
  • Jangan paksakan kartu apabila kartu tidak dapat masuk ke mesin ATM.
  • Tak peduli uang atau kartu ATM yang duluan keluar, anda harus cepat mengambil sebelum waktu habis.
  • Jangan berlama-lama dalam ATM, karena yang pertama, bila kondisi sedang mengantri, kasihan orang lain yang menunggu. Yang kedua, takut ada kecurigaan orang lain, bahwa bila terlalu lama dalam ATM, nasabah kemungkinan mengambil uang dalam jumlah besar.
Muhammad Adam Firdaus

1 comments:

Danu Puspito said...

gan... berkunjung sore2...
kunjung balek ya...
ane udah follow blog agan...

Post a Comment

 
Copyright © 2010 Muhammad Adam Firdaus. Designer by adam