Tuesday 22 November 2011

Semua Manusia Itu Disabilitas

Penyandang cacat, atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan disabilitas, memang masih terpinggirkan di kalangan masyarakat. Apa sesungguhnya yang menyebabkan itu? Karena perbedaan kah? Atau ada hal lain yang sebenarnya lebih mendasar yang mungkin belum kita pahami sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Dengan analisis sederhana, penulis coba paparkan hal yang paling mendasar mengapa ketika ada kubu yang berbeda ini bertemu, sering mengalami miss communications antara si penderita, dengan yang melihat.

Ternyata, miss communications itu tidak terjadi pada kalangan tertentu, yang merupakan komunitas peduli disabilitas.

Tetapi, yang peduli itu sebenarnya hanya sepersekian persen dibanding yang tidak peduli.

Terlepas dari suatu komunitas seperti, sebagian kita ada yang merasa kasihan, bahkan masih acuh terhadapnya, atau mungkin merasa berbeda bila disandingkan dengan mereka.

Untuk mencapai kepada performa analisis tajam, kita pahami dulu mengapa masyarakat itu masih enggan mensejajarkan diri mereka dengan disabilitas.

Ada pertanyaan sederhana yang nantinya akan Anda jawab setelah Anda membaca tuntas artikel ini, "mengapa Anda itu dilahirkan ke dunia ini?"

Sekarang kita bertanya dalam hati, apakah maksud Tuhan menciptakan semut? Apakah sekedar ingin menunjukkan ada makhluk terkecil? Iseng belaka? Atau yang lain?

Maksud Tuhan menciptakan semut, bukan Tuhan ingin menunjukkan bahwa manusia itu lebih besar dibandingkan makhluk lain, tapi Tuhan ingin menunjukkan bahwa dengan kecilnya semut, bila dibangun dengan teamwork yang solid, akan menghasilkan kekuatan yang besar. Perhatikan saja bila semut mengangkat beban yang sebenarnya jauh melebihi berat badanya sendiri. Jelas dengan akal manusia yang diberikan oleh Tuhan, harusnya dapat lebih pintar dari semut yang mengandalkan teamwork sederhana itu.

Lalu begini, jika kita bertanya dalam benak, untuk apa anjing diciptakan sedangkan menurut penelitian, air liur yang terkandung di piring setelah anjing menjilatnya, bila dibersihkan dengan air, bakteri-bakteri serta kuman masih menempel di piring itu. Setelah dicuci dengan dicampur tanah, kuman serta bakteri yang masih bersisa di piring tadi langsung hilang tak bersisa.

Jawaban pertanyaan tadi, mengapa anjing diciptakan?

Tuhan tidak mendesain suatu makhluknya tanpa tujuan.

Lantas apa? Tuhan ingin menunjukkan bahwa dengan anjing, manusia hendaknya belajar kepada hewan, terutama anjing dalam hal ini tentang kesetiaan, loyalitas, serta menjunjung tinggi ke-profesionalisme-an yang dicontohkan anjing.

Perhatikan loyalitas anjing itu kepada majikan. Hal itu menunjukkan bahwa manusia perlu mencontoh, agar dalam menjaga hubungan, perlu adanya komitmen, rasa percaya, sehingga apa yang dinamakan hubungan, tidak lagi terpisahkan oleh jarak.

Dari paparan diatas sesungguhnya, bukan dasar kesolidan kerja tim yang dibangun para semut yang ingin ditampilkan disini. Atau bukan kesetiaan anjing lah yang menjadikan tulisan ini jadi bertema tentang hubungan percintaan. Melainkan, "penciptaan Tuhan itu sesungguhnya tidak ada yang sia-sia".

Beralih pada disabilitas, terjadi salah kaprah dalam memahami bila selalu mencondongkan ke fisik. Bila kita gunakan kata "cacat", coba lihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata "cacat" memiliki 4 arti:

  1. Kekurangan yang menyebabkan nilai atau mutunya kurang baik atau kurang sempurna (yg terdapat pada badan, benda, batin, atau akhlak);
  2. Lecet (kerusakan, noda) yang menyebabkan keadaannya menjadi kurang baik (kurang sempurna);
  3. Cela; aib;
  4. Tidak (kurang) sempurna;


Sampai pada generalisasi, bisa kita katakan "kurang".

Ketika pandangan semua orang menghakimi disabilitas, dengan "cacat"! Apa yang ada di benak? Ya, pasti kurang. Tapi, sadarkah kita semua manusia itu disabilitas?

Begini, untuk apa Tuhan menciptakan tangan diletakkan disamping badan, kaki diletakkan dibawah, mata diletakkan di depan kepala?

Ya, memang gunanya tangan untuk mengambil, kaki supaya bisa berjalan, dan menjadi pondasi manusia, dan mata, sebagai sumber informasi.

Tapi, bukan Tuhan namanya bila bodoh. Bukan Tuhan namanya bila tidak mengandung unsur kelogisan. Tuhan menciptakan manusia seperti itu untuk mengajarkan kepada manusia bahwa manusia itu didesain dengan porsi, dan perannya masing-masing. Sesuai dengan peran tangan tadi untuk mengambil, kaki yang digunakan untuk berjalan, dan mata yang digunakan sebagai sumber infromasi.

Lantas, apa kaitannya dengan manusia?

Itulah makna sesungguhnya dari manusia. Anda merasa pintar di matematika? Belum tentu Anda pintar diurusan menggambar.

Anda merasa jago di bidang komputer? Belum tentu Anda bisa memasak telor ceplok.

Anda merasa handal dalam sepak bola? Belum tentu Anda bisa menari balet.

Anda merasa menguasai tekhnik bermain catur? Anda pasti menyerah bagaimana cara mendapatkan wanita hanya dalam 4 langkah? Betul?


Ketika spesialisasi itu terjadi, Tuhan menciptakan nilai lebih dari point itu. Sama dengan Tuhan menciptakan kelebihan mata yang tidak diciptakan untuk hidung. Sama seperti Tuhan menciptakan kelebihan tangan yang tidak didesain untuk pekerjaan kaki.

Sampai pada analisis sederhana, ketika Tuhan mengurangkan sesuatu pada diri seseorang, otomatis, ada peran tersembunyi yang tidak diketahui oleh manusia. Karena apa? Takaran, serta porsi kita yang sama diciptakan oleh sang Designer-nya. Itulah mengapa, manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna, agar terjadi kaitan satu sama lain, dan saling melengkapi.

Sebagai contoh pada video ini.



Hahaha Anda bisa seperti dia? Bukankah jari tangan Anda lengkap?
Disitulah ke-disabilitas-an Anda sahabatku...

Dia boleh disabilitas dalam fisik, tapi Anda disabilitas dalam bakat.

Dengan melalui perantara, ditambah dengan pemahaman makna yang telah disajikan di artikel ini, dapat meluruskan apa yang selama ini masyarakat pahami tentang "kekurangan". Agar, filosofi "tempat yang setara" di mata Tuhan itu segera terlaksana. Amin.

Lalu, jangan lupa, pertanyaan untuk Anda tadi, "mengapa Anda itu dilahirkan ke dunia ini?" sudah terjawab dalam hati setelah membaca serta memahami tuntas artikel ini?

Sampai pada penutup, Tuhan memang Maha adil banget yah...

Writer: Muhammad Adam Firdaus
Location: Bandung, West Java, Indonesia.

Catatan: Semua contoh, paparan, alur cerita, serta analogi yang penulis cantumkan adalah murni dari hasil pemikiran pribadi penulis serta eksplorasi materi penulisan sendiri. Tidak ada unsur penjiplakan artikel manapun.






Selamat hari disabilitas Internasional 3 Desember 2011

46 comments:

Risa Umari Y.A. said...

good luck :)

Unknown said...

smua orang diciptakan berbeda. saat manusia hidup dng manusia lainnya, sbenarnya "hidup saling membantu dan melengkapi" , tetapi faktanya dimanapun, memberikan sebuah pengetahuan/ilmu harus dengan "belajar dan pake uang" , manusia tidak munafik ingin dianggap "lebih" dan "keren" dibandingkan dngn manusia lainnya. dan tidak mau tersaingi.

Anonymous said...

cacat atau tidak sempurna

di dalam semua ajaran agama di beri tahu bahwa tidak ada yang sempurna kecuali agama itu sendiri dan unsur2 dari agama tersebut,, termasuk tuhan yang di sembah dalam agama tersebut
dalam hal ini bisa di bilang ketidak sempurnaan tidak menghalangi seseorang untuk menjadi yang terbaik....

Nopriandana said...

wise...good good

Anonymous said...

siip..sipp...
di dunia ini tidak ada makhluk yang sempurna, melainkan hanya DIA zat pencipta yang maha sempurna ..
:)

Muhammad Adam Firdaus said...

@Rizky Andwika

Iya, saya tahu bahwa semua manusia itu menginginkan penghargaan. Dan kita tidak bisa memunafikkan itu.

Tapi, cukup ini saja yang saya berikan, mudah-mudahan Anda paham.

1. Tidak akan ada kaum miskin, bila kaum kaya sadar akan amanatnya dari Tuhan untuk saling berbagi.

2. Tidak akan diciptakan hewan, selama manusia tahu kelebihan yang diberikan Tuhannya untuk menjaga & melindungi hewan.

Dan yang ke-3, "tidak Aku ciptakan jin, dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku."

Kesemua-nya tersistem, tertata rapi.

Jika, jika ya... Jika... Kita berandai-andai.

Salah satu saja tidak terlaksana dari sub-sub sistem itu, maka terjadilah ke-tidak-stabilan alam. Seperti yang kita rasakan sekarang ini? :)

Unknown said...

@Muhammad Adam Firdaus kesadaran dari manusia sendiri yang susah buat kita mengerti, terkadang di negara ini gue pikir ==> "orang indonesia ini selalu nganggep dirinya pinter tapi gak ngrti hal2 kecil yg positif, tapi dibilang bodoh gak mau" ya gak sie?? intinya adalah kesadaran mahluk tuhan yang paling sexy yaitu manusia, bs ngrti gak maksud dari bung adam. Memang susah buat melakukan sebuah perubahan. manusia selaalu punya pemikiran sendiri dan susah untuk diajak mengeti apa arti sebuah makna hidup yg sebenarnya.. tssaaahhhhh

Muhammad Adam Firdaus said...

@Rizky Andwika

Oya ya ya yaaa...

Sulit memang menyadarkan bahwa kita semua setara.

Ya, terjadi kelas manusia akibat ketidaks-seimbangan seperti komentar pertama saya pada Anda.

Tapi, janganlah berputus harapan bung...

Sulit memang sulit.

Ujung-ujungnya, kembali ke pendidikan-lah pangkal dari segala masalah.

Seandainya, ada tempat dimana saya bisa presntasi, saya akan presentasi. :)

Padahal, letak akar masalahnya itu ada sekali, ada. Dan gampang.

Tinggal SDM seluruh dunia, mau apa tidak menjalankannya. Sadar apa tidak.

Kalau Anda balikkan lagi tentang kesadaran, paling tidak lepas dari pola pendidikan yang monoton jawabannya? Ya kan?

Tapi intinya, konsep artikel pada bagian ini:

Dia boleh disabilitas dalam fisik, tapi Anda disabilitas dalam bakat.

Mudah-mudahan mengena di seluruh lapisan negeri ini bahwa, memang seluruh manusia itu disabilitas. :)

Unknown said...

@Muhammad Adam Firdaus gmana cara menyadarkan SDM tersebut bung? gue ngerti maksud lu. buat kemajuan juga. tapi gak ada yg instan. butuh waktu lama untuk sebuah perubahan, dan apa yg anda sebut.

yogie setiawan nugraha said...

ketika seorang menganggap bahwa cacat fisik berbeda dan tercela maka sebenarny dia telah mencap dan menilai dirinya sendiri berbeda dan tercela...karena cacat fisik hanya kekurangan yang pada dasarnya semua manusia memilikinya walau kekurangan itu ada yang tak tampak (cacat ruhani,bakat,dsb)

Muhammad Adam Firdaus said...

@Rizky Andwika

Caranya? Pertanyaan yang biasa diajukan, dan yang saya dengar ketika saya mencoba komplain sesuatu. :)

Baiklah.

Rombak sistem pendidikan Nasional saat ini.

Karena apa? Seperti yang saya katakan di artikel diatas, bahwa manusia itu didesain berspealisasi.

Ketika sistem pendidikan yang seharusnya jadi pencetaknya itu kacau, bagaimana Anda mau membuat kue bukan?

Bahan ada, termasuk telur, gula, garam. Pencetaknya ga ada? Yhaaaa...

Mau makan telor mata buaya kita? Bah...

Ketika suatu pencetak di suatu negara itu rusak, maka rusaklah negara itu.

So, apa format yang bagus demi menjaga kelangsungan bangsa ini?

Ubah jadi orientasi pada bakat.

Ketika mengacu pada bakat, otomatis, amanat Tuhan untuk menjadikan si Dadang (contoh) seorang dokter, terwujud. Maksud Tuhan menciptakan si Runi (contoh) untuk menjadi penyeimbang alam, dengan menaruhnya di sekolah khusus alam, terwujud. Karena apa? Dia lah yang menjaga ke-stabilan alam ini.

Dan, jangan lupa, disabilitas pun, PASTI mendapat tempat disini.

Karena apa? Makna artikel ini apa?
"Dia boleh disabilitas dalam fisik, tapi Anda disabilitas dalam bakat."

Unknown said...

@Muhammad Adam Firdaus bolehlah, okelah untuk merombak sistem pendidikannya, lalu perlu brp lg biayanya? perlu waktu brp lma membangunnya?? siapa yg benar2 yg bs membangunnya? sedangkan saja pemerintah sibuk dngn hdup hedonisme tanpa melihat adanya rasa iba terhadap rakyat yg kurang mampu dan juga disabilitas. gue iba dngn disabilitas, memang bner hrus ada tempat/wadah buat mereka berkarya dan berkreasi, tapi pihak yg berwenang/para pemimpin sperti apatis dngn mreka. Jadi intinya adalah kita sebagai anak muda, sebaiknya menjalankn idealisme kta slama kuliah nanti utk bs bkerja, ataupun pada suatu saat nanti, sebaiknya kita ini yg melakukan kemajuan buat apa yg kita diinginkan, tnpa dsadri kita hnya bisa menuntut trhdap pihak yg berwenang. gue pesimis dngn pemerintahan skrng dan ntar. prlu adanya sosok yg benar2 mngrti tntang apa arti sebuah kemajuan dan perubahan.

Anonymous said...

@Muhammad Adam Firdaus
Lek,,kalo mnurut q n prinsip hidup q,,stiap ada keinginan dsitu da jalan,,yg pnting itu "BUDAL" atau dlam bahsa indonesia'y ikut berproses,,jgn cuman mengeluarkan statment aja,,tpi ayo bergerakk,,maaf kalo ada kata2 sya yg kurang berkenan,,trims saudara,,

Muhammad Adam Firdaus said...

@Rizky Andwika

Saya sepakat mas Andwika.

Muhammad Adam Firdaus said...

@Anonymous

Nah ini?
Terjadi salah kaprah juga?

Mengeluarkan pernyataan, memberikan sugesti, sebetulnya sudah terlibat didalam proses itu sendiri.

Memang harus ada aksi nyata.

Baca sekali lagi lah sob tulisannya. Speliasasi, jadi mungkin saya beri pandangan dulu ke khalayak, jadi baru kita sama-sama melakukannya.

Atau istilahnya, ini kan hanya sekedar saran. Pandangan pribadi.

So, kalau kita ga punya pandangan, mana fondasi kita untuk berbuat?

Podo wae toh?

Martina Kurniarum said...

Jika di lihat pada realitanya, memang sang Pencipta menciptakan keragaman makhluk hidup dengan kemampuannya msing-masing beserta kelemahannya untuk saling melengkapi. Indahnya hidup itu kan jika sesama makhluk saling melengkapi satu sama lain -tidak egois, serakah, sombong-

nice post dam :)

Muhammad Adam Firdaus said...

@Martina Kurniarum

Akhirnya pesan tersampaikan juga... :)

Terima kasih Tina udah buat pemahaman tinggi. :D

Alfian said...

excellent articel! everyone should read this!

Unknown said...

yo yee,,,asik bung

I Love Indonesia said...

manusia bisa dibilang cacat apabila tidak mau membangun dirinya... tulisan yang bagus bro...

Surya said...

Siiipp dahhh.

Irfan Gunawan said...

yg kurang lengkap aja bisa masa kita kalah sama mereka :)
tulisan yg cantik ;)

Anonymous said...

yah itulah pertanyaan besar kita selama ini,mengapa kita tidak bisa hidup bersama walaupun berbeda,padahal di indonesia ini khususnya di dunia banyak yang suka lagu cinta,tapi mana buktinya! kita hanya mengucap perkataan tanpa adanya perbuatan, Ok ada pertanyaan mengapa seorang wanita sebagian besar dapat menerima lelaki yang mungkin dari segi fisik dia kurang? jawabannya karena wanita memiliki sisi kelembutan yang mudah di sentuh,walaupun bisa di lihat lelaki itu dari segi "face" kurang,tapi itulah wanita bisa menerima lelaki itu dengan apa adanya asalkan dia merasa nyaman di samping lelaki itu,sedangkan kalau seorang lelaki (mungkin sebagian besar) ada yang bisa menerima perempuan dengan apa adanya ataupun selalu mencari yang "perfect" kata anak jaman sekarang padahal kesempurnaan itu milik ALLAH SWT,kenapa kita tidak melihat kekurangan kita,kita sama-sama memiliki kekurangan. Tetapi itu semua menjadi koreksi buat kita semua agar kita sadar bahwa kita semua mempunyai sangat banyak kekurangan. Apabila ada perkataan yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Thanks (JAKA PRAMUDYA)

Anonymous said...

hmmm ak jadi teringat td pagi saat aku naik bus kota menuju tempat kerjaku..
betapa menyesalnya aku sekarang yang ternyata sangat sombong..
td pagi ada kursi kosong di bus yang ku naiki,aku sudah hampir duduk tp ku urungkan niat ku setelah melihat orang yang duduk tepat di samping kursi kosong tersebut adalah penyandang cacat,aku sedikit takut dan memilih mencari kursi lain.
ku lihat wajah kecewa pada wanita cacat itu..
sungguh jahatnya aku hanya karena dia cacat aku tak mau duduk di samping nya..
aku sempat menyesal di bus ketika ibu t akan turun bus,terlihat sekali ia behitu kesusahan, andai aku memilih dudk di sampingnya mungkin aku bisa membantunya turun.huffft aku malu denagn diri sendiri dan penyesalan ku semakin bertambah saaat membaca tulisan ini...
semoga pengalaman ini bisa menjadi pelajaran agar kita bisa menghargai siapapun...
aminnnn

Unknown said...

Kalau menurutku, memang benar setiap manusia disabilitas. Kecuali Nabi dan Rasul.. Ya kalo?

Muhammad Adam Firdaus said...

@Agung Dospi

Oh, salah besar menganggap kecuali Nabi/Rasul yang sempurna.

Berarti Anda tidak membaca artikel ini dengan sempurna.

Manusia tidak ada yang sempurna.

Nabi/Rasul itu seorang manusia biasa sama seperti kita-kita.
Berarti Nabi/Rasul tidak sempurna.

Kalau sempurna, bukan manusia namanya.

Nabi/Rasul hanya dibangun dengan ke-profesionalisme-an semata. Bukan sempurna.

Anonymous said...

TAT

Unknown said...

http://rizkyandwika.blogspot.com/2011/11/disabilitas-dan-pandangan-masyarakat.html bantu vote ya caranya
tolong di like dan di koment gue lagi ikut lomba. tlng. numpang promosi dam. wkwkwkw

Unknown said...

Salut-salut..
Lengkap buangeet penjabaran postingannya
Good Artikel Sobat
Memang Tiada Satu pun Mahluk yang Tercipta dengan sia-sia
hanya manusia yang kadang terlalu merasa dirinya sebagai Mahluk ter-paling sempurna sendiri...

Slalu bersyukur dan nyebut-but-but biar qta dijauhin dari sifat yg jelek slama hidup d alam fana ini...

happy Blogging Sobat

Tukang Coret said...

reflektif.. :)

zaenal blog said...

Disabilitas,
memang pada hakikatnya Tuhan menciptakan sesuatu pasti ada hikmah dan tujuan, bukan asal-asalan...
sbuah penjabaran dan alur cerita yang sangat reflektid dan dikuspas secara filosofis.......
semangat bro, moga lancar kontesnya...
thanks.....

zaenal blog said...

@zaenal blogskalian Follow #88

Anonymous said...

Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak berhak bagi manusia untuk mengeluh atas kekurangannya dan membanggakan diri akan kelebihannya. Pada hakikatnya semua manusia itu sama yang membedakan hanya amal dan perbuatan saja. Tuhan memiliki tujuan yang baik dalam penciptaan manusia, begitu pula dengan pemberiannya.

Salam semangat, semoga sukses dalam lombanya :)

keluarga sakinah said...

nice posting..
pernah dapet curhatan dari seorang yang kakinya putus pas naik bis bareng semasa kuliah dulu. Dianya dah nerima keadaan, namun keluarganya dengan segala kekhawatiran yang ada membuat si 'teman' saya tidak bisa belajar menerima keadaan.
simpelnya, apa2 dilayani keluarganya padahal tidak selamanya keluarga mendampingi 'teman' tersebut. pokoknya gitu lah ya
(bingung menyampaikannya)

vina said...

good artikelnya..

mau blog anda jd mesin pengumpul uang..?? kunjungi blog ku. tips blog anda jd mesin pengumpul uang secara gratis

Abi Says Drunk said...

Artikel yang luar biasa sob, good job

Anonymous said...

kepanjangan... hahaha :D
tapi bagus laah..

Anonymous said...

good job broo....

Bisnis Online Blog said...

Tidak ada yang sempurna di dunia ini.Harus banyak belajar bersyukur.Oh ya sob, cara emmbuat emoticon di dalam postingan kayak punya sobat.gimana?Ane follower 89

Unknown said...

mantap gan..nice pos..
follow sukses gan..91
di tunggu follbacknya makasih..

Sarah Narin said...

really nice post :)
memang manusia ngga ada yang sempurna n Tuhan menciptakan segala sesuatu pasti ada tujuannya :D

Deganshah Putra said...

Dibalik sesuatu kekurangan pasti Allah merencanakan sesuatu kelebihan yang belum ;)

Mang Lembu said...

beberapa bagian tubuhku kurang sempurna, justru itu yang membuatku lebih kuat.

David Pearce said...

Artikel luar biasa sob!
thanx 4 share!

Andika Hermawan said...

nice post :D

isuary mangalik said...

artikel yang luar biasa dan mungkin dapat menyadarkan masyarakat luas...

Post a Comment

 
Copyright © 2010 Muhammad Adam Firdaus. Designer by adam